Kisah Pilu Bocah Yatim Cari Botol Bekas, Demi Biaya Sekolah

 Kisah Pilu Bocah Yatim Cari Botol Bekas, Demi Biaya Sekolah
 Kisah Pilu Bocah Yatim Cari Botol Bekas, Demi Biaya Sekolah
Sebagai generasi penerus bangsa, mengenyam pendidikan yang terbaik harusnya memang didapatkan oleh anak-anak di Indonesia. Namun faktor ekonomi hingga saat ini masih bisa menjadi pengganjal hal tersebut.
Seperti bocah yatim satu ini yang terpaksa harus mencari botol bekas demi menanggung biaya sekolahnya sendiri. Kisah pilu terpaksa dirasakan bocah ini lantaran ayahnya telah tiada.
Ingin tahu kisah dari bocah yatim yang semangat mencari botol bekas demi biaya sekolahnya? Simak lanjutan ulasan berikut ini.
Ayahnya Meninggal
Bocah yatim bernama Rafli harus merasakan kisah pilunya. Sebab, sejak enam tahun lalu, ayah Rafli tengah berpulang ke pangkuan sang pencipta.
Hal tersebut membuat Rafli tidak patah semangat dan tetap harus berjuang melanjutkan hidupnya. Seperti dilansir dari akun Instagram @rumahyatim, Rafli berjuang bersama dengan 2 saudaranya.
Cari Botol Bekas
Demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan keluarga, Rafli mencari botol-botol bekas. Selain itu, Rafli juga mencari ikan di sungai bersama dengan dua saudaranya.
Kegiatan tersebut terpaksa dilakukan Rafli semenjak meninggalnya sang ayah. Namun Rafli tak pernah menyerah akan kehidupannya yang dijalani saat ini.
Ibu Tak Punya Pekerjaan Tetap
Sejak kepergian mendiang sang ayah, ibu dari Rafli memang diketahui menggantikan posisinya sebagai kepala keluarga. Hingga saat ini, ibu Rafli terus berusaha untuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun sayangnya, ibu Rafli belum mendapatkan pekerjaan yang tetap. Sehingga kebutuhan keluarganya belum dapat tercukupi.
Kerja Serabutan
Belum menemukan pekerjaan yang tetap, ibu dari Rafli hanya melakukan pekerjaan serabutan. Penghasilannya pun tidak terlalu besar dan masih jauh dari kata cukup.
Amat miris, diperkirakan penghasilan ibu Rafli yang bekerja serabutan hanya kisaran Rp100 ribu hingga Rp500 ribu saja per bulannya. Maka dari itu, Rafli tak pernah menyerah dan tetap semangat untuk mengumpulkan botol-botol bekas untuk dijual yang pada nantinya digunakan tambahan biaya sekolahnya.