Kesetiaan adalah pondasi awal berumah tangga, karena kesetiaan merupakan janji yang sangat penting dalam mempertahankan hubungan rumah tangga agar tetap langgeng sampai mau memisahkan.
Keshalehahan seorang istri diuji kesetiaannya saat suami tak mempunyai apa-apa, dan keshalehan seorang suami kesetiaan diuji saat dirinya berada diambang tertinggi kesuksesaannya.
Kesetiaan itu sama halnya dengan kita berjanji pada diri sendiri dan pasangan, untuk saling melakukan keterbukaan, saling menaruh kepercayaan, dan saling menjaga satu sama lain. Namun, kesetiaan itu beragam ujiannya, tak sedikit antara suami dan istri mengalami ujian tersebut.
Kesetiaan wanita diuji saat lelaki tidak punya apa-apa, dan kesetiaan lelaki diuji saat dia memiliki segalanya. jika kita mempunyai segalanya dan ia mencintai, itu memang sudah kenyataan yang biasa. Namun jika kita tidak mempunyai segalanya dan ia masih mencintai, itulah sebuah ketulusan yang langka.
Maka bersyukurlah jika pasangan yang tengah menyanding kita memiliki sifat seperti itu, karena sesungguhnya tak perlu memiliki segalanya untuk bahagia.
Karena yang kita butuh hanya seseorang yang mampu membuat kita tersenyum ketika hati sedang terluka. Dan semoga kita dikaruniai pasangan halal yang tulus mencintai kita dan mampu saling membahagiakan.
Kesuksesan Adalah Ujian Kesetiaan Terbesar Antara Suami Dan Istri, Maka Pandai-Pandailah Dalam Menjaga hati
Kesetiaan seorang suami diuji saat berada di titik tertinggi dalam kehidupannya (puncak kesuksesannya) dan kesetiaan seorang istri diuji saat suaminya berada di titik terrendah dalam kehidupannya.
Faktanya adalah kebanyakan istri merasa dirinya setia ketika suaminya berada di puncak kesuksesannya dan kebanyakan suami merasa dirinya setia saat berada di titik terendah dalam hidupnya.
Itu sebabnya ketika seorang istri yang memiliki suami sukses namun selingkuh akan menganggap suaminya tidak setia dan dirinya sangat setia. Begitu juga ketika istri yang meninggalkan suaminya saat berada dititik terendah dalam hidupnya, suami akan merasa dirinya begitu setia dan istrinya tidak setia.
Dan hal ini terjadi karena keduanya tak mampu menjaga hati untuk terus mengingat Allah, karena jika hati dalam keadaan selalu mengingat Allah kejadian buruk tadi tidak akan menimpa. Maka sesukses apapun usaha yang kita capai dalam hidup, janganlah pernah bosan untuk melibatkan Allah dalam menjaganya agar semuanya terjaga dengan baik
Keshalehahan seorang istri diuji kesetiaannya saat suami tak mempunyai apa-apa, dan keshalehan seorang suami kesetiaan diuji saat dirinya berada diambang tertinggi kesuksesaannya.
Kesetiaan itu sama halnya dengan kita berjanji pada diri sendiri dan pasangan, untuk saling melakukan keterbukaan, saling menaruh kepercayaan, dan saling menjaga satu sama lain. Namun, kesetiaan itu beragam ujiannya, tak sedikit antara suami dan istri mengalami ujian tersebut.
Kesetiaan wanita diuji saat lelaki tidak punya apa-apa, dan kesetiaan lelaki diuji saat dia memiliki segalanya. jika kita mempunyai segalanya dan ia mencintai, itu memang sudah kenyataan yang biasa. Namun jika kita tidak mempunyai segalanya dan ia masih mencintai, itulah sebuah ketulusan yang langka.
Maka bersyukurlah jika pasangan yang tengah menyanding kita memiliki sifat seperti itu, karena sesungguhnya tak perlu memiliki segalanya untuk bahagia.
Karena yang kita butuh hanya seseorang yang mampu membuat kita tersenyum ketika hati sedang terluka. Dan semoga kita dikaruniai pasangan halal yang tulus mencintai kita dan mampu saling membahagiakan.
Kesuksesan Adalah Ujian Kesetiaan Terbesar Antara Suami Dan Istri, Maka Pandai-Pandailah Dalam Menjaga hati
Kesetiaan seorang suami diuji saat berada di titik tertinggi dalam kehidupannya (puncak kesuksesannya) dan kesetiaan seorang istri diuji saat suaminya berada di titik terrendah dalam kehidupannya.
Faktanya adalah kebanyakan istri merasa dirinya setia ketika suaminya berada di puncak kesuksesannya dan kebanyakan suami merasa dirinya setia saat berada di titik terendah dalam hidupnya.
Itu sebabnya ketika seorang istri yang memiliki suami sukses namun selingkuh akan menganggap suaminya tidak setia dan dirinya sangat setia. Begitu juga ketika istri yang meninggalkan suaminya saat berada dititik terendah dalam hidupnya, suami akan merasa dirinya begitu setia dan istrinya tidak setia.
Dan hal ini terjadi karena keduanya tak mampu menjaga hati untuk terus mengingat Allah, karena jika hati dalam keadaan selalu mengingat Allah kejadian buruk tadi tidak akan menimpa. Maka sesukses apapun usaha yang kita capai dalam hidup, janganlah pernah bosan untuk melibatkan Allah dalam menjaganya agar semuanya terjaga dengan baik